Minggu, 09 Maret 2008

Lamun, Rumput Laut yang Benar-Benar Seperti Rumput.

Oleh : Andri Irawan (http://trident.blog.m3-access.com)

Bagi kebanyakan orang bila mendengar kata rumput laut, umumnya yang terlintas di benak mereka adalah tumbuhan laut yang dapat diolah menjadi hidangan agar-agar. Hal tersebut memanglah benar karena terdapat jenis rumput laut yang bisa diolah menjadi agar-agar. Tetapi, apakah bentuk asli tumbuhannya memang seperti rumput? Tidak semua orang tahu bentuk aslinya seperti apa. Bahkan banyak orang yang tidak mengetahui bahwa tumbuhan laut yang disebut ‘lamun’, bentuknya benar-benar menyerupai rumput malah tidak dapat diolah menjadi agar-agar. Memang cukup memusingkan, padahal semua ini hanya masalah istilah saja. Pada paparan berikut akan dijelaskan mengenai tumbuhan lamun dan perbedaannya dengan rumput laut lainnya.

Seagrass dan Seaweed
Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang seluruh proses kehidupannya berlangsung di perairan laut dangkal. Kenampakan luar dari tumbuhan kelompok ini mempunyai kemiripan dengan kerabatnya yang tumbuh di darat yaitu rumput. Lamun mempunyai akar, daun, bunga, dan jaringan-jaringan yang dilapisi lignin sebagai penyalur bahan makanan, air dan gas. Adapun yang membedakannya dengannya dengan tumbuhan darat adalah pada lamun tidak mempunyai stomata (Susetiono, 2004:3).


Gambar 1. Lamun (seagrass).

Berbeda dengan lamun ada juga tumbuhan laut lainnya yang disebut rumput laut, yaitu berapa jenis tumbuhan dari kelompok algae merah, hijau dan coklat. Dari kelompok inilah, pada beberapa jenis dapat diolah menjadi bahan agar-agar karena kandungan kimianya. untuk membedakannya dari lamun maka rumput laut dari kelompok algae dalam bahasa Inggis disebut sebagai seaweed, sedangkan lamun disebut sebagai seagrass. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, baik ‘weed’ maupun ‘grass’ diartikan sebagai rumput, jadi tetap saja dua-duanya rumput laut, sehingga sering menimbulkan kerancuan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan sedikit dijelaskan mengenai seaweed sehingga terlihat perbedaannya dengan seagraas.
Seaweed adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Semua bagian tumbuhannya disebut thallus. Karena bentuknya seperti rumput terutama yang berukuran besar dan hidupnya di laut, maka orang awam terutama kaum usahawan sering menyebutnya rumput laut. Berbeda dengan lamun. Lamun adalah sejenis tumbuhan yang hidup di laut juga, tetapi Lamun dapat dibedakan bagian akar, batang dan daun. (Susanto, 2008). Seaweed terdiri dari beberapa kelompok algae multiseluler: algae merah, hijau dan coklat. Sebagai tambahan, algae hijau biru (Cyanobacteria) yang membentuk rumbai-rumbai juga terkadang dianggap sebagai seaweeds (Anonimous, 2008). Pada umumnya untuk memudahkan pada iastilah bahasa Indonesia, seaweed tetap disebut sebagai rumput laut, sedangkan seagrass disebut lamun.

Gambar 2. Beberapa contoh Seaweed
Beberapa jenis seaweed dapat diekstrak untuk mendapatkan agar, diantaranya yaitu dari genus Gelidium, Gracilaria dan Euchema. Selain agar, dapat pula diperoleh ekstrak karaginan dari beberapa species yaitu dari genus Chondrus, Gigartina, Euchema, dan Hypnea. Semoga sedikit gambaran di atas dapat membuka wawasan tentang dua jenis rumput laut yang ada
Lebih banyak tentang Lamun, kunjungi http://trident.blog.m3-access.com
Pustaka:
Anonimous. (2008). Seaweeds. [Online]. Tersedia: "http://en.wikipedia.org/wiki/Seaweed" (27 Februari 2008).

Susanto, A.G. (2008). Apa Yang Terdapat Dalam Rumput Laut. [Online]. Tersedia: http://www.rumputlaut.org/index.php (27 Februari 2008).

Susetiono (2004). Fauna Padang LamunTanjung Merah Selat Lembeh. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. Jakarta

Rabu, 05 Maret 2008

Salah satu cara mengajarkan K3 (Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan) untuk SD

by: Na (http://jenonx.wordpress.com)

Dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk menjaga lingkungannya memang tidaklah mudah.
Seorang guru harus kreatif dalam mencari metode pengajaran yang tepat sehingga dalam diri
siswa terdapat kesadaran yang kuat tanpa harus diingatkan.

Salah satu cara menjaga lingkungan adalah dengan meningkatkan program Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan (K3) baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.
pertanyaannya adalah bagaimana agar siswa di sekolah menyadari pentingnya K3 bagi lingkungan?
Tentu saja hal ini melibatkan peran guru. Bagaimana guru bisa menanamkan hal tersebut kepada setiap siswanya.
Mungkin salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru adalah mengajarkan bagaimana siswa peduli dengan lingkungan sekitarnya dimulai dari lingkungan kelas mereka.
Hal ini bisa dilakukan dengan membuat papan kontrol K3 di kelas.
Guru dan siswa membuat papan kontrol K3 bersama-sama dan tentu saja guru hanya berperan untuk mengarahkan saja sedangkan keseluruhan pembuatan papan kontrol K3 tersebut dibuat oleh siswa. Siswa boleh mengeluarkan kreatifitasnya sendiri. Siswa bisa memberikan hiasan-hiasan buatan mereka sendiri sehinga papan kontrol K3 yang mereka buat terlihat indah.
Siswa menyiapkan bintang-bintang dengan berbagai warna yang menunjukkan poin K3 yang kelas mereka peroleh.
Yang memberikan penilaian terhadap K3 di kelas adalah setiap guru yang mengajar di kelas tersebut.

Bagaimana hal ini bisa menanamkan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya K3?
Dalam pembuatan papan kontrol K3 ini siswa terlibat langsung dalam pembuatannya. Papan tersebut merupakan hasil karya mereka sendiri dengan seluruh kreatifitas yang mereka punya.
Siswa akan merasa bangga dengan hasil karyanya, sehingga siswa akan berusaha memperoleh bintang yang poinnya bagus. Dengan pembiasaan seperti ini diharapkan dalam diri setiap siswa tertanam pentingnya K3 bagi kehidupan mereka. Di mulai dari sekolah, kemudian mereka terapkan di rumah dan di lingkungan sekitarnya.